ADS 468x60

Friday, October 30, 2015

WHAT THE TITLE IS...



Wednesday, October 28, 2015

Just Playing


Tuesday, October 13, 2015

Hubby's

Tried my hubby's clothes..yeeeeyyy so fuunn :))))))

Saturday, October 10, 2015

TEN

 Ooopsss..pardon my forgetness habit, I forgot to change my foot wear hahaha 
 Well well, if you guys wondering why I always in the same sandal or shoes (the yellow one) I'm not bring my other shoes yet most of them in my parent's house but next time I will bring them all hahaha

Friday, October 9, 2015

Early Morning

Yeeyy I've been so productive today while finishing my "homework" at home you know like cleaning all things aaaanndd I'm doing a photoshoot for blog yipiiieeee :)))))

 I really loooveee wearing sweater, but now I'm sad I couldn't wear it anymore 'cause there's a loooonggg summer in town. Oh I really miss rainy day. Really!


Thursday, October 8, 2015

Random


Wednesday, October 7, 2015

Fitting Room

So, about probably a month ago one of my husband's cousin gave me her clothes that she couldn't wear anymore. There's quite a lot but this time I tried a few of them to match. Let's check it out! :)
Since there's no more work at home because all is done hehehe so I make it my time for looking at my closet and find the perfect one to matching them and realize that this is some other my quality time for my self  and it's soooooo fuuuunnnn :))))

Welcome October

It's almost the end of the year, time flies so faaassstt!!


Tuesday, September 22, 2015

The Other Photo Diary


 *pic taken by husband


Ketika Pagi Berbisik

Aku begitu iri melihat kamu. Melihat kamu yang terus bekerja tanpa henti. Tak terasa waktu berputar tanpa kenal lelah terus melaju hingga derunya tak terasa sehelai pun dalam jemari ku tak bisa menggenggam mu. Seandainya saja tubuh ku pun begitu seperti kamu. Mungkin ku kan berlari bahkan terbang ke angkasa luas dan menyelami dalamnya samudra biru serta menyanyi  dan bersenandung bersama burung-burung bersayap memukau dan indah nya menari bersama ikan yang elok di lautan surgawi. 

Aku pasti kan terbuai dalam pesona keajaiban ciptaan yang Maha Kuasa. Aku tau pasti. Namun sayang harapan tinggallah harapan, impian tinggallah impian, realita berputar ke arah yang lain. Tidak perlu terkejut karena itu lah yang nyatanya sekarang aku, kamu, mereka rasakan. Kenyataan memang tak seindah yang dibayangkan dan tak semudah yang dipikirkan, karena memang begitu adanya. Manusia tinggallah manusia dimana musuh terbesar adalah kematian dan kebodohan abadi untuk selalu berharap yang tak pasti. 

Ketika malam menghilang usai lah kepedihan di hari itu. Tinggalkan lah dahulu beban tak usah dipikul terlalu lama. Seakan mengingatkan untuk menjaga apa yang telah dititipkan agar terawat seperti sedia kala. Ketika malam t'lah usai dan pagi bersorak namun seakan berbisik dalam jiwa yang rapuh. Akankah kamu terbangun kala itu? Dapatkah kamu mendengar bisikannya? Apa yang hendak dia sampaikan? Kamu tahu? Kamu dengar? Akankah kamu terbangun pagi itu? atau masih melanjutkan kembali kisah yang belum usai di dunia sana dan mungkin yang tak akan pernah selesai. Itu pilihan mu. Kamu yang memilih. Mau seperti apa. Mau bagaimana. Itu saja. Sesederhana itu. 

Dan ketika pagi berbisik, maukah kamu memberitahu ku?

Ketika Hujan Turun

Sudah beberapa bulan ini kekeringan melanda kota dimana saya bermukim dan bertumbuh kembang. Manado, Sulawesi Utara, kota kecil yang sedang berkembang dengan pembangunan yang sedang marak dilakukan. Satu hal yang amat populer adalah kulinernya yang pedas hingga membuat lidah bergetar dan kecantikan para wanitanya menurut beberapa pendapat dari orang-orang. Tapi, setelah menikah saya mengikuti suami saya pindah ke Bitung salah satu kota di Manado yang merupakan pusat industri karena di sini terdapat banyak pabrik dan semacamnya. 

Seiring semakin parahnya musim kemarau ini para massa mulai kesusahan mencari salah satu yang menjadi sumber kehidupan dan kelangsungan untuk bisa bertahan hidup. Air. Ya, kami butuh air. Namun kemungkinan hujan turun pun tak ada pertanda hanya terlintas pertanyaan sampai kapankah akan seperti ini? Apa harus menunggu bulan Desember tiba baru hujan turun membasahi tanah? Kecemasan pun surut perlahan untuk kami yang memiliki cadangan air yang cukup dan masih bisa bertahan menjalani hari layaknya manusia bebas tanpa masalah, membuat pikiran jernih sejernih air yang merupakan unsur terpenting kehidupan karena itu ucapan syukur sudah sepantasnya terucap dari bibir kami yang lebih sering berkata tidak layak untuk didengar telinga dan dilihat mata, bukankah begitu? Harapan terbesar saya adalah melihat hujan turun walau hanya sekejap mata memandang dan sedetik telinga mendengar tetap akan membawa sebuah kebahagiaan meski tak lama tapi baik untuk saat ini. Dan segala yang baik itu indah. Menanti hujan turun lebih cepat lebih baik.
Semoga. Berharap tidak menyakiti siapapun like selfie, isn't it? :)))
   

Photo by my husband

Just a Touch of Thinking

I was soooo really happy lately and the happpiness increesing day by day because i'm a married person, and now just in this second when I'm trying to write this post I feel sad and I know I'm sad. I miss my mom a lot. I don't know why I just missin9 her so much now. 
Well, I just thought that maybe I should try to write in Indonesian Language (Bahasa) later. Well let's see. 

Photo Diary