Aku begitu iri melihat kamu. Melihat kamu yang terus bekerja tanpa henti. Tak terasa waktu berputar tanpa kenal lelah terus melaju hingga derunya tak terasa sehelai pun dalam jemari ku tak bisa menggenggam mu. Seandainya saja tubuh ku pun begitu seperti kamu. Mungkin ku kan berlari bahkan terbang ke angkasa luas dan menyelami dalamnya samudra biru serta menyanyi dan bersenandung bersama burung-burung bersayap memukau dan indah nya menari bersama ikan yang elok di lautan surgawi.
Aku pasti kan terbuai dalam pesona keajaiban ciptaan yang Maha Kuasa. Aku tau pasti. Namun sayang harapan tinggallah harapan, impian tinggallah impian, realita berputar ke arah yang lain. Tidak perlu terkejut karena itu lah yang nyatanya sekarang aku, kamu, mereka rasakan. Kenyataan memang tak seindah yang dibayangkan dan tak semudah yang dipikirkan, karena memang begitu adanya. Manusia tinggallah manusia dimana musuh terbesar adalah kematian dan kebodohan abadi untuk selalu berharap yang tak pasti.
Aku pasti kan terbuai dalam pesona keajaiban ciptaan yang Maha Kuasa. Aku tau pasti. Namun sayang harapan tinggallah harapan, impian tinggallah impian, realita berputar ke arah yang lain. Tidak perlu terkejut karena itu lah yang nyatanya sekarang aku, kamu, mereka rasakan. Kenyataan memang tak seindah yang dibayangkan dan tak semudah yang dipikirkan, karena memang begitu adanya. Manusia tinggallah manusia dimana musuh terbesar adalah kematian dan kebodohan abadi untuk selalu berharap yang tak pasti.
Ketika malam menghilang usai lah kepedihan di hari itu. Tinggalkan lah dahulu beban tak usah dipikul terlalu lama. Seakan mengingatkan untuk menjaga apa yang telah dititipkan agar terawat seperti sedia kala. Ketika malam t'lah usai dan pagi bersorak namun seakan berbisik dalam jiwa yang rapuh. Akankah kamu terbangun kala itu? Dapatkah kamu mendengar bisikannya? Apa yang hendak dia sampaikan? Kamu tahu? Kamu dengar? Akankah kamu terbangun pagi itu? atau masih melanjutkan kembali kisah yang belum usai di dunia sana dan mungkin yang tak akan pernah selesai. Itu pilihan mu. Kamu yang memilih. Mau seperti apa. Mau bagaimana. Itu saja. Sesederhana itu.
Dan ketika pagi berbisik, maukah kamu memberitahu ku?
Dan ketika pagi berbisik, maukah kamu memberitahu ku?
0 comments:
Post a Comment